Rabu, 19 Juli 2017

Tempat Menikmati Weekend di Jakarta Barat Yang Wajib Anda Kunjungi

Jakarta memang terkenal dengan pemukimannya yang padat serta gedung-gedung tinggi yang menjulang setiap sudut kota. Apalagi dengan jalanannya yang tiap hari macet nggak ada ujungnya. Buat Anda yang tinggal di Jakarta, bagaimana cara anda menikmati akhir pekan? Belanja di mall? Atau nonton bioskop?
Khusus untuk anda yang tinggal di Jakarta Barat dan ingin mencari suasana lain saat akhir pekan. Anda bisa mengunjungi tempat-tempat yang kami rekomendasikan berikut ini. 

Lokasi: Jalan K. S. Tubun no. 4, Petamburan, Jakarta Barat


Jika anda ingin melihat koleksi dan mengenal berbagai jenis kain yang ada di Indonesia, tempat ini bisa anda jadikan referensi kunjungan anda. Sebelumnya bangunan ini adalah bangunan rumah sejak abad ke-19 milik seorang berkebangsaan Perancis. Dan pada tahun 1952 dibeli oleh Departemen Sosial, yang kemudian diserahkan ke Pemda Jakarta tahun 1975. Diresmikan sebagai museum tekstil pada 28 Juni 1976. Museum ini merupakan museum tekstil terbesar di Indonesia dengan koleksi sekitar 1000 buah dan terbagi jadi 4 kategori. Kategori kain batik, kain tenun, peralatan, dan koleksi campuran kesemuanya khas tradisional Indonesia. Di museum ini juga terdapat taman di halaman belakang. Taman Pewarna Alam itulah namanya, lahan seluas 2000 meter persegi ditanami berbagai tumbuhan yang dapat digunakan sebagai pewarna alami. Anda juga bisa mengikuti kursus membatik yang berada di halaman paling belakang Museum Tekstil.

Pecinan/Chinatown Glodok
Lokasi: Jalan Pancoran, Desa Glodok, Tamansari, Jakarta Barat


Anda suka segala sesuatu yang berbau khas Cina? Glodok Chinatown sangat wajib anda kunjungi. Sejarah penamaan Glodok Pancoran di ambil dari suara glodok..glodok..glodok yang keluar saat kincir kayu berputar terkena pancuran air yang ada di dekat kawasan ini. Disini Anda bisa berfoto dengan latar belakang bangunan dengan arsitektur khas Cina. Derah Glodok juga terkenal dengan barang-barang berharga murah. Anda akan dengan mudah menemukan pernak-pernik berbau Tionghoa, obat-obatan tradisonal, barang elektronik, mainan anak, aksesoris, makanan dan minuman. Uniknya lagi di sini anda masih bisa menemukan pedagang yang masih memakai sempoa sebagai alat hitung. Khusus untuk anda yang beragama muslim sebelum anda membeli makanan lebih baik bertanya terlebih dahulu apakah makanan tersebut mengandung daging babi atau tidak.

Lokasi: Jalan Kali Besar Barat, Kawasan Kota Tua, Jakarta Barat


Jembatan ini adalah jembatan kayu yang menghubungkan sisi Timur dan Barat Kota Intan. Dibangun tahun 1628 dengan nama Jembatan Inggris (Engelse Brug). VOC memberikan nama baru Middlepunt Brug (Jembatan Pusat) setelah perbaikan tahun 1655, namun saat itu masyarakat menyebutnya Jembatan Pasar Ayam. Jembatan ini diubah namanya menjadi Juliana saat perbaikan tahun 1938. Jembatan ini sudah mengalami renovasi beberapa kali, sehingga masih tetap kokoh meski sudah berumur. Jembatan ini lebih cocok dinikmati saat malam hari karena sudah dipasang lampu yang mempercantik suasana. Untuk waktu-waktu tertentu jika anda beruntung anda bisa melihat saat jembatan ini diangkat karena memang masih berfungsi normal. 

Toko Merah
Lokasi:  Jalan Kali Besar Barat No. 11, Tambora, Jakarta Barat.


Toko Merah berada di kawasan Kota Tua. Sesuai namanya, Toko Merah memiliki bangunan yang berwarna merah. Dahulu gedung ini digunakan sebagai tempat tinggal salah satu Gubernur Jendral VOC. Nama Toko Merah muncul pada saat seorang keturunan China menggunakan bangunan ini pada tahun 1851 untuk dijadikan sebuah toko. Kondisi dalam tempat ini juga masih terawat. Tempat ini juga telah ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya dalam kawasan Kota Tua. Bangunan ini cukup unik karena gaya arsitektur Belanda namun dengan warna merah khas Oriental. Anda bisa menjadikannya latar belakang foto selfie anda.

Museum Fatahillah
Lokasi: Jalan Taman Fatahillah No.1, Pinangsia, Tamansari, Jakarta Barat.


Museum Fatahillah atau dikenal juga sebagai Museum Sejarah Jakarta adalah salah satu museum yang paling besar di Jakarta. Dibangun pada tahun 1707 sebagai sebuah balai kota, bangunan ini memiliki ruang kantor, ruang pengadilan, dan penjara bawah tanah. Pada tahun 1974, bangunan dengan arsitektur abad 17 ini beralih fungsi menjadi sebuah museum. Koleksi yang dimiliki museum Fatahillah yaitu barang arkeologi, mebel antik, keramik, prasasti, benda kebudayaan betawi, meriam, patung, dan lain-lain. Fasilitas yang dimiliki museum Fatahillah yaitu perpustakaan, kantin, toko suvenir, sinema, musholla, ruang pertemuan, dan taman. Saran saya, apabila anda ingin datang ke museum ini, datanglah pada akhir pekan karena jalanan disekitar museum ini sangatlah macet pada hari kerja.

Museum Bank Indonesia
Lokasi:  Jalan Jembatan Batu No.3, Pinangsia, Tamansari, Jakarta Barat.


Museum Bank Indonesia adalah museum yang terbaik di Jakarta menurut saya. Apa yang membuat saya berkata demikian? Museum Bank Indonesia adalah museum yang sangat modern, bersih, dan rapi, tidak seperti kebanyakan museum lain di Jakarta yang kurang terpelihara. Dengan penataannya yang rapi, pencahayaan yang menarik, ruangan yang ber AC, dan manajemen yang baik, museum ini memiliki kualitas kelas internasional dan menupakan museum yang paling nyaman dikunjungi di Jakarta menurut saya. Koleksi yang dimiliki Museum Bank Indonesia adalah uang kertas, uang logam, emas batangan, brankas, dan benda lain yang menjadi saksi sejarah Indonesia dan berhubungan dengan keuangan. Selain nyaman dan edukatif, biaya masuk Museum Bank Indonesia adalah gratis, oleh karena itu museum ini adalah salah satu tempat wisata di Jakarta Barat yang wajib dikunjungi.

Masjid An-Nawier
Lokasi: Jalan Pekojan Raya No.71, RT.3/RW.1, Pekojan, Tambora, Jakarta Barat


Masjid An-Nawier adalah salah satu tempat wisata di Jakarta Barat dengan kategori wisata religi dan wisata sejarah. Masjid An-Nawier dulunya adalah sebuah pusat penyebaran agama Islam. Masjid An-Nawier memiliki bentuk unik hasil dari perpaduan budaya asing. Salah satu ciri khas Masjid An-Nawier adalah tidak memiliki kubah seperti masjid yang umum dijumpai di Indonesia. Masjid yang mampu menampung lebih dari 2,000 orang ini ramai dikunjungi wisatawan hingga saat ini.

Gereja Sion
Lokasi: Jalan Pangeran Jayakarta, Jakarta Barat.


Gereja Sion atau lebih dikenal dengan nama Gereja Portugis adalah sebuah gereja kuno dengan arsitektur yang megah dan kokoh. Gereja yang terletak di Jalan Pangeran Jayakarta ini mempunyai kapasitas sekitar 1,000 orang. Fakta menarik tentang Gereja Sion adalah bahwa bangunan ini merupakan bangunan paling tua yang masih dipakai sesuai dengan tujuan awal pembangunannya, memang banyak bangunan lain yang lebih tua, namun semuanya sudah beralih fungsi. Angka yang ada di atas pintu Gereja Sion adalah angka yang menunjukan umur gereja tersebut.

Semua tempat tersebut bisa anda tempuh dengan kendaraan pribadi atau transportasi umum. Anda juga bisa menggunakan Jasa rental mobil kami agar tak terlalu merasakan panasnya ibukota.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar